Senin, 28 Mei 2012
Ratusan Juta Anak dan Perempuan Jadi Korban Rokok
Radio Martapura
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) mengklaim sebanyak 163.923.599 anak dan perempuan di Indonesia telah terkontaminasi dan menjadi korban rokok.
"Ini sangat mengkhawatirkan karena mayoritas perokok memulai merokok ketika remaja. Perempuan dan anak adalah target pasaran bagi industri rokok," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait dalam acara "Intervensi industri rokok, kejahatan terhadap hak kesehatan anak dan perempuan" di Jakarta, Senin.
Menurut dia, anak dan perempuan merupakan kelompok rentan yang memiliki posisi tawar yang rendah dalam menghadapi taktik pemasaran industri rokok dan menjadi perokok pasif.
Ia mencatat, jumlah perokok aktif perempuan meningkat 4 kali lipat sejak 1995 yang tadinya 1,1 juta perokok menjadi 4,8 juta perokok perempuan pada 2007 lalu.
Sementara perokok anak usia 10-14 tahun meningkat 6 kali lipat pada tahun 1995 yang berjumlah 71.100 menjadi 426.200 pada 2010 lalu.
"Jika tidak ada regulasi tegas dari pemerintah soal kebijakan kesehatan masyarakat, maka anak-anak dan perempuan akan terus dikorbankan," kata dia.
Sementara itu, Ketua Penyuluhan Wanita Indonesia Tanpa Tembakau DKI Jakarta, Zeby Febrina menginginkan pembatasan iklan rokok dalam bentuk apapun.
"Anak dan perempuan Indonesia tidak hanya terancam dari iklan di luar tapi juga keluarga yang merokok," kata dia.
Ia juga menyayangkan pencitraan industri rokok melalui CSR yang menyasar ke sektor generasi muda seperti musik, showbiz, film, dan lingkungan hidup.
"Kita patut pertanyakan CSR rokok kenapa mereka tidak mau bergerak di bidang kesehatan," kata dia.
Sementara itu komnas PA juga terus memantau 1042 kegiatan yang disponsori industri rolok dan kegiatan CSR yang ditujukan kepada anak dan perempuan seperti beasiswa dan koperasi perempuan.
0 komentar:
Posting Komentar